PEWARNAAN SEDERHANA PADA SEL
PEWARNAAN SEDERHANA
Bakteri
merupakan organisme kasat mata yang hanya dapat kita lihat dengan bantuan
mikroskop. Pengamatan bakteri dengan mikroskop cahaya dapat dilakukan dengan
menggunakan preparat basah dan olesan bakteri yang diwarnai. Preparat basah
digunakan untuk melihat bakteri yang hidup, sedangkan olesan bakteri untuk
mengamati sel yang mati.
Olesan
bakteri disiapkan sebelum melakukan pewarnaanbakteri. Proses yang dilakukan
pada pembuatan olesan bakteri yaitu fiksasi panas. Fiksasi panas dimaksudkan
untuk mematikan bakteri dan membuatnya menempel pada kaca obyek. Penyiapan
olesan bakteri dilakukan secara aseptik untuk menghindari agar bakteri yang
digunakan tidak tercemar dari bakteri kaontaminan dari lingkungan sekitar dan
melindungi diri kita dari kontaminasi dari bakteri yang digunakan.
Setelah
dilakukan fiksasi, zat warna diteteskan di atas olesan dan dibiarkan sejenak
agar zat warna meresap ke dalam sel bakteri. Selanjutnya kelebihan zat warna
dibilas dengan air mengalir, setelah kering diamati di bawah mikroskop.
Pewarnaan sederhana digunakan untuk mengamati berbagai bentuk morfologi bakteri, misalnya bentuk batang, bulat, koma, dan spirilium. Teknik pewarnaan sederhana hanya menggunakan satu jenis zat warna untuk mewarnai bakteri. Ada dua macam zat warna, yaitu positif dan negatif. Zat warna positif, seperti biru metilen, safranin, dan ungu kristal, bermuatan positif (kationik) yang akan terikat pada permukaan obyek (sel bakteri) yang bermuatan negatif. Sedangkan zat warna nigrosin (tinta India) atau merah Kongo yang merupakan zat warna asam (anionik) akan menolak obyek yang bermuatan negatif. Sehingga zat warna nigrosin hanya digunakan dalam pewarnaan tidak lansung (pewarnaan negatif) untuk mewarnai latar belakang bakteri.
![http://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/01/bakteri-gram-negatif.jpg](http://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/01/bakteri-gram-negatif.jpg)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda